PENANGANAN GEJALA TRAUMATIK DENGAN TERAPI EMDR (EYE MOVEMENT DESENSITIZATION AND REPROCESSING) PADA NARAPIDANA WANITA DI LAPAS KELAS IIA BANDUNG, JAWA BARAT

Authors

  • Eka Susanty Universitas Jenderal Achmad Yani
  • Ditya Indria Sari Universitas Jenderal Achmad Yani

DOI:

https://doi.org/10.51353/inquiry.v8i1.118

Keywords:

narapidana wanita, EMDR (eye movement disensitization and reprocessing), gejala traumatik, stres.

Abstract

Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi dengan kondisi para narapidana wanita yangmengalami kejadian penuh stres selama perjalanan kehidupan mereka. Tujuan daripenelitan ini adalah untuk untuk mendapat gambaran tentang perubahan gejala-gejalatraumatik dengan menggunakan terapi EMDR pada narapidana wanita,di Lapas WanitaKelas IIA, Bandung. Target yang diharapkan adalah terjadinya penurunan gejala-gejalatraumatik pada narapidana wanita. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalahmetode eksperimental dengan desain a simple pretest-posttest design yaitu rancanganpenelitian yang mengukur perilaku sebelum dan sesudah treatment. Assessment dilakukandengan mengukur kondisi traumatik responden menggunakan kuesionair IES (ImpactEvent Scale) dan SRQ (Self Reporting Questionaire), yang bertujuan untuk menentukankategori gejala traumatik responden. Terapi EMDR diberikan kepada 7 narapidana wanitayang menunjukkan tingkat traumatik kategori tinggi. Terapi diberikan sebanyak 4 kali sesi/pertemuan, dimana masing-masing sesi terdiri dari 8 tahapan (Shapiro, 1995). Setelah terapidilakukan assessment kembali menggunakan IES dan SRQ untuk mengetahui penurunangejala traumatik yang dialami narapidanan wanita. Hasil menunjukkan terjadi penurunangejala traumatik pada ke-6 responden, dan hanya ada 1 orang responden yang mengalamipeningkatan skor gejala traumatik. Uji statistik Wilcoxon dilakukan untuk mengetahuisignifikansi perbedaan skor gejala traumatik sebelum dan sesudah terapi. Berdasarkanhasil uji statistik Wilcoxon dengan menggunakan tingkat kesalahan 0,05 di peroleh nilaiasymp. Sig (0,028) < 0,05, maka tolak H . Dari hasil tersebut dapat dinyatakan terdapatperbedaan yang signifikan antara skor gejala traumatik sebelum dan sesudah terapi EMDR.Artinya terapi EMDR dapat menurunkan gejala traumatik pada responden narapidanawanita Lapas kelas IIA, Bandung.

Downloads

Published

2017-07-07

Issue

Section

Articles