GAMBARAN EMOTIONAL EATING PADA MAHASISWA PENGGUNA APLIKASI GO-FOOD DI JAKARTA

Authors

  • Ficca Yunita Rahmah Universitas Paramadina
  • Dwita Priyanti Paramadina University

DOI:

https://doi.org/10.51353/inquiry.v10i2.338

Keywords:

Emotional eating, mahasiswa, pengguna Go-Food, Jakarta

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran Emotional Eating pada mahasiswa pengguna aplikasi Go-Food di Jakarta. Responden dalam penelitian ini berjumlah 366 responden yang merupakan mahasiswa pengguna aplikasi Go-Food dengan rentang usia 18 - 30 tahun dan sedang berkuliah di Jakarta. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini ialah teknik purposive sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini merupakan adaptasi dari alat ukur yang dikembangkan oleh Goldbacher, Grunwald, dan LaGrotte (2012) yang disebut dengan Emotional Eating Scale (EES). Terdapat empat dimensi dalam alat ukut ini, yaitu anger, anxiety, depression, dan somatic. Aspek demografis yang ada dalam penelitian ini adalah jenis kelamin. Dari hasil penelitian bahwa responden dalam penelitian ini diketahui bahwa frekuensi responden responden yang berada pada emotional eating kategori sedang sebesar 69.7%, kategori tinggi sebesar 15.6% dan kategori rendah sebesar 14.8%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden frekuensi perempuan yang memiliki mean emotional eating pada kategori tinggi lebih banyak (78.95%) dibanding responden perempuan (21.05%).

References

Alfian, M. (2014). Regulasi Emosi Pada Mahasiswa Suku Jawa, Suku Banjar, Dan Suku Bima. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 263-275.

Alkhair, J. F. (2018). Determinan Perilaku Masyarakat Menggunakan Go-Food Perspektif Ekonomi Islam Di Kelurahan Sindhoarjo Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia .

Bekker, M. H., Meerendonk, C. V., & Mollerus, J. (2003). Effects of Negative Mood Induction and Impulsivity on Self-Perceived Emotional Eating . Journal of Clinical Health Psychology, 461-469.

Bennett, J., Greene, G., & Barcott, D. S. (2012). Perceptions of emotional eating behavior. A qualitative study of college students. Journal Of Appetite, 187-192.

DEPKES. (2018, November 2). Potret Sehat Indonesia dari Riskesdas 2018. Retrieved from Kementerian Kesehatan Republik Indonesia: http://www.depkes.go.id/article/view/18110200003/potret-sehat-indonesia-dari-riskesdas-2018.html

Dewayani, A., Sukarlan, A. D., & Turnip, S. S. (2011). Perceived Peer Social Support Dan Psychological Distress Mahasiswa Universitas Indonesia. Sosial Humanioa, 15, 86-93.

Dogan, T., Tekin, E. G., & Katrancioglu, A. (2011). Feeding your feelings: A self-report measure of emotional eating. Procedia Social and Behavioral Sciences, 2074-2077.

Evers, C., Stok, F. M., & Ridder, D. d. (2014). FeedingYour Feelings: Emotion Regulation Strategies and Emotional Eating. Personality and Social Psychology , 792–804.

Goldbacher, E., Grunwald, H. E., & LaGrotte, C. A. (2012). Factor structure of the Emotional Eating Scale in overweight and obese adults seeking treatment. Appetite, 610–615.

Gumilang, W. A., & Nurcahya, I. K. (2016). Pengaruh Price Discount Dan Store Atmosphere Terhadap Emotional Shopping Dan Impulse Buying. E-Jurnal Manajemen Unu, 1859-1888.

Hidayatullah, S. (2018). Perilaku Generasi Milenial dalam Menggunakan Aplikasi Go-Food. Jurnal Manajemen dan kewirausahaan, 6, 240-249.

Josina. (2017, September 12). Ini Kebiasaan Pelanggan GO-JEK Saat Order GO-FOOD. Retrieved Maret 25, 2019, from detikinet: https://inet.detik.com/cyberlife/d-3640129/ini-kebiasaan-pelanggan-go-jek-saat-order-go-food

Kurniawati, J., & Baroroh, S. (2016). Literasi Media Digital Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bengkulu. Jurnal Komunikator, 51-66.

Larsen, J. K., Strien, T. V., R. E., & Engels, R. C. (2006). Gender Differences In The Association Between Alexithymia And Emotional Eating In Obese Individuals. Journal of Psychosomatic Research, 237-243.

Martono, N. (2011). Metode penelitian kuantitatif: Analisi isi dan analisi data sekunder. Jakarta: Rajawali Press.

Mayasari, L. (2007). Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Aktivis Organisasi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Miao, L., & Matilla, A. (2013). Impulse Buying in Restaurant Food Consumption. Journal of Foodservice Business Research, 448–467.

Ngafifi, M. (2014). KEMAJUAN TEKNOLOGI DAN POLA HIDUP MANUSIA DALAM PERSPEKTIF SOSIAL BUDAYA. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi, 1, 33-47.

Nurbayti. (2019). Tren Pengguna Aplikasi Go-Food di Era Digital. Yogyakarta: Universitas AMIKOM Yogyakarta.

Papalia, Olds, & Feldman . (2009). Human Development (Perkembangan Manusia). Jakarta: Salemba.

Rizkiana, U., & Sumiati, N. T. (2018). Pengaruh Kepribadian Dan Attachment Terhadap Emotional Eating Pada Remaja Di Tangerang Selatan. Jurnal Psikologi, 123-134.

Rodriguez, S., Unger, J., & Metz, D. (2009). Psychological Determinants of Emotional Eating in Adolescence. Eating Disorders, 211-24.

Strien, T. V. (2018). Causes of Emotional Eating and Matched Treatment of Obesity. Topical Collection on Obesity, 1-8.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Meyhods). Bandung: Alfabeta.

________ (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N. S. (2013). Metode penelitian pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Taylor, S. (2000). Biobehavioral Response to Stress in Females: Tend-and-Befriend, Not Fight-or-Flight. Journal Of Psychology, 411-429.

Trimawati, & Wahid, A. (2018). Studi Deskriptif Perilaku Emotional Eating Mahasiswa Yang Mengerjakan Skripsi Di Universitas Ngudi Waluyo Ungaran. Jurnal SMART Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Karya Husada Semarang, 52-60.

Downloads

Published

2019-12-17

Issue

Section

Articles