PELIPUTAN COVID-19 BAGI JURNALIS TELEVISI BERITA
(Studi Fenomenologi dengan Intepretative Phenomenology Analysis (IPA) Terhadap Reporter INews Selama Melakukan Peliputan Pendemi Covid-19)
DOI:
https://doi.org/10.51353/kvg.v3i1.611Abstract
Penelitian ini fokus pada fenomenologi peliputan pandemi Covid-19 di Indonesia yang didokumentasikan dari pengalaman hidup dua jurnalis televisi nasional (INews). Menggunakan Intepretative Phenomenological Analysis (IPA), penelitian ini dilakukan dengan wawancara mendalam semi-terstruktur untuk mengidentifikasikan pengalaman dan usaha mereka untuk tetap menjalankan pekerjaan sebagai jurnalis namun tidak menapik persoalan dan pergelutan batin ketika mereka harus memikirkan keselamatan diri sendiri, keluarga, dan orang-orang sekitar. Ada empat tema yang bisa diambil sebagai bahan penelitian, yakni: pengalaman peliputan, motif melakukan pekerjaan beresiko, makna konsep diri, dan dilema peliputan. Penelitian ini harapannya dapat memberikan kontribusi tentang pengalaman profesional jurnalis selama pandemic covid-19. Publik boleh berharap banyak, dan memang sudah seharusnya, namun, harapan tersebut perlu diimbangi dengan kesadaran bahwa seorang jurnalis juga manusia dan bagian dari masyarakat yang memiliki dilematikanya sendiri. Kata Kunci: Covid-19, Intepretative Phenomenological Analysis (IPA), Jurnalis, InewsTVDownloads
Published
Issue
Section
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
Penulis memiliki hak cipta dan memberikan hak kepada jurnal untuk publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Creative Commons Attribution CC BY yang memungkinkan orang lain untuk membagikan karyanya dengan pengakuan kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
Penulis dapat membuat perjanjian kontrak tambahan terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari karya versi jurnal yang diterbitkan (misalnya, mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan atas publikasi awal di jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman karena hal ini dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang dipublikasikan.


