DEMOKRASI ASIMETRIS DAN SEMANGAT MENJAGA ENTITAS KEBERAGAMAN DI MALUKU
Abstract
Pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah secara langsung memberikan berkah tersendiri bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Maluku. Dahulu kekuasaan dipusatkan kepada segelintir orang melalui mekanisme pemilihan di DPRD, kini sebaliknya kekuasaan semakin terdesentralisasi, sehingga posisi rakyat sebagai pemegang amanat pemilihan kepala daerah sangat dibutuhkan bagi calon kepala daerah. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis dinamika politik di Maluku dengan menggunakan teori demokrasi asimetris. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, untuk menganalisis bagaimana semangat Pela-Gandong menjadi kunci dalam konsolidasi politik di Maluku. Berdasarkan hasil analisis, Di Provinsi Maluku sendiri, mekanisme demokrasi pada level Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur maupun Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota beririsan dengan semangat Pela-Gandong yang merupakan basis politik moral di setiap perhelatan politik di Maluku. Sejak pertama kali diselenggarakan Pilgub langsung tahun 2008 - konfigurasi pasangan calon selalu mempertimbangkan aspek keterwakilan agama (Islam-Kristen) sebagai parameter untuk memutuskan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur.Downloads
Published
Issue
Section
License
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui ketentuan berikut:
Penulis memiliki hak cipta dan memberikan hak kepada jurnal untuk publikasi pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Creative Commons Attribution CC BY yang memungkinkan orang lain untuk membagikan karyanya dengan pengakuan kepenulisan karya dan publikasi awal di jurnal ini.
Penulis dapat membuat perjanjian kontrak tambahan terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari karya versi jurnal yang diterbitkan (misalnya, mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan atas publikasi awal di jurnal ini.
Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman karena hal ini dapat menghasilkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang dipublikasikan.


