POTENSI REMAJA LAKI-LAKI DI KOTA MALANG UNTUK MENJADI PELAKU KEJAHATAN SEKSUAL DIKAITKAN DENGAN FAKTOR HARGA DIRI REMAJA LAKI-LAKI.
DOI:
https://doi.org/10.51353/inquiry.v11i2.364Keywords:
Harga diri, Potensi Menjadi Pelaku Kejahatan SeksualAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi remaja laki-laki di kota Malang untuk menjadi pelaku kejahatan seksual dikaitkan dengan faktor harga diri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Sampel adalah sebanyak 384 remaja laki-laki yang tersebar di Kota Malang yang berusia 16-20 Tahun. Teknik pengambilan sampel yang digunakan peneliti adalah accidental sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Skala harga diri dan skala tentang asesmen resiko menjadi pelaku kejahatan seksual. Hasil perhitungan dan analisis data diperoleh korelasi r = -0,533; p < 0,01 dengan koefisien determinan (R-Square) sebesar 0,284. Kesimpulannya adalah adanya pengaruh negatif variabel harga diri terhadap variabel potensi menjadi pelaku kejahatan seksual.References
Ali, M., & Asrori, M. (2004). Psikologi remaja: Perkembangan peserta didik.
Anderson, K. L. (2005). Theorizing gender in intimate partner violence research. Sex Roles, 52(11–12), 853–865.
Azwar, S. (1989). Self-esteem dan Motivasi untuk Berprestasi pada Mahasiswa. Jurnal Psikologi, 17(1989).
Baumeister, R. F., Smart, L., & Boden, J. M. (1996). Relation of threatened egotism to violence and aggression: The dark side of high self-esteem. Psychological Review, 103(1), 5.
Beech, A. R., & Ward, T. (2004). The integration of etiology and risk in sexual offenders: A theoretical framework. Aggression and Violent Behavior, 10(1), 31–63.
Boduszek, D., Hyland, P., Dhingra, K., & Mallett, J. (2013). The factor structure and composite reliability of the Rosenberg Self-Esteem Scale among ex-prisoners. Personality and Individual Differences, 55(8), 877–881.
Cornell, D. (2016). The imaginary domain: Abortion, pornography and sexual harrassment. Routledge.
Dennison, S., & Leclerc, B. (2011). Developmental factors in adolescent child sexual offenders: A comparison of nonrepeat and repeat sexual offenders. Criminal Justice and Behavior, 38(11), 1089–1102.
Fu’ady, M. A. (2011). Dinamika psikologis kekerasan seksual: Sebuah studi fenomenologi. Psikoislamika: Jurnal Psikologi Dan Psikologi Islam, 8(2).
Handayani, T. (2018). Perlindungan Dan Penegakan Hukum Terhadap Kasus Kekerasan Seksual Pada Anak. Jurnal Hukum Mimbar Justitia, 2(2), 826–839.
Healey, J., & Beauregard, E. (2015). The impact of persistent deviant sexual interests and persistent low self-esteem on sexual homicide. Criminal Justice and Behavior, 42(12), 1225–1242.
Kartono, K. (2005). Patologi sosial 3. Jakarta CV Rajawali Press
Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan. (2018). Catatan Tahunan Kekerasan Terhadap Perempuan 2018. https://www.komnasperempuan.go.id/read-news-lembar-fakta-dan-poin-kunci-catatan-tahunan-komnas-perempuan-tahun-2019
Lewis, S. F., Travea, L., & Fremouw, W. J. (2002). Characteristics of female perpetrators and victims of dating violence. Violence and Victims, 17(5), 593.
Marshall, W. L., Anderson, D., & Champagne, F. (1997). Self-esteem and its relationship to sexual offending: Invited Article. Psychology, Crime and Law, 3(3), 161–186.
Marshall, William L., Marshall, L. E., Serran, G. A., & O’Brien, M. D. (2009). Self-esteem, shame, cognitive distortions and empathy in sexual offenders: Their integration and treatment implications. Psychology, Crime & Law, 15(2–3), 217–234.
Masriah, A., Putri, M. A., & Radiaswati, D. R. A. (2012). Perbedaan Harga Diri dan Subjective Well-Being antara Remaja dengan Orangtua Lengkap dan Bercerai. Jurnal Ilmiah Psikologi MIND SET, 4(01), 65–69.
Mier, C., & Ladny, R. T. (2018). Does Self-esteem Negatively Impact
Crime and Delinquency? A Meta-analytic Review of 25 Years of Evidence. Deviant Behavior, 39(8), 1006–1022.
Miller, S. L., & Simpson, S. S. (1991). Courtship violence and social control: Does gender matter? Law and Society Review, 335–365.
Monahan, J., & Skeem, J. L. (2016). Risk assessment in criminal sentencing. Annual Review of Clinical Psychology, 12, 489–513.
O’Brien, J. E., Burton, D. L., & Li, W. (2016). Body disapproval among adolescent male sexual offenders: Prevalence and links to treatment. Child and Adolescent Social Work Journal, 33(1), 39–46.
Ostrowsky, M. K. (2010). Are violent people more likely to have low self-esteem or high self-esteem? Aggression and Violent Behavior, 15(1), 69–75.
Potard, C. (2017). Self-Esteem Inventory (Coopersmith). Encyclopedia of Personality and Individual Differences, 1–3.
Rochmah, K. U., & Nuqul, F. L. (2015). Dinamika psikologis anak pelaku kejahatan seksual. Jurnal Psikologi Tabularasa, 10(1).
Santrock, J. W. (2007). Psikologi remaja. Erlangga: Jakarta.
Sekaran, U. (2006). Metodologi Penelitian Untuk Bisnis Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.
Shine, J., McCloskey, H., & Newton, M. (2002). Self-esteem and sex offending. Journal of Sexual Aggression, 8(1), 51–61.
Soetjiningsih. (2008). Tumbuh kembang anak. ECS.
Supriati, E., & Fikawati, S. (2010). Effect of Pornography Exposure on Junior High School Teenagers of Pontianak in 2008. Hubs-Asia, 10(1).
Sutherland, I., & Shepherd, J. P. (2002). A personality-based model of adolescent violence. British Journal of Criminology, 42(2), 433–441.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2020 Stefanni Lucky Erica, Fathul Lubabin Nuqul, Al Thuba Septa Priyanggasari
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
