STUDI DESKRIPTIF QUARTERLIFE CRISIS PADA FASE EMERGING ADULTHOOD DI KOTA MATARAM SAAT MASA PANDEMI

Authors

  • Syarifaniaty Miranda Agustina Universitas Paramadina
  • Putri Nurida Fitriani
  • Handrix Chris Haryanto

DOI:

https://doi.org/10.51353/inquiry.v13i01.639

Keywords:

Quarterlife crisis, Emerging Adulthood, Masa Pandemi, Kota Mataram, Quarterlife crisis; Emerging Adulthood; Masa Pandemi; Kota Mataram

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak masa pandemi terhadap quarterlife crisis pada individu yang berada pada fase emerging adulthood khusus di Kota Mataram. Penelitian ini menggunakan pengembangan alat ukur dari Hassler (2009) dengan 7 dimensi quarterlife crisis. Dimensi tersebut kemudian dianalisa untuk dilihat dari segi masa pandemi dan dampaknya terhadap fase emerging adulthood di Kota Mataram. Penelitian ini juga menggunakan data demografi subyek seperti jenis kelamin dan status kerja untuk mengetahui gambaran quarterlife crisis lebih jauh. Subyek penelitian berusia 18-25 tahun dan berdomisili di Kota Mataram. Teknik sampling menggunakan convenience sampling. Analisa data menggunakan analisis deskriptif mean dengan JASP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 98% responden mengalami quarterlife crisis. Wanita yang belum bekerja memiliki nilai 76,9 lebih kecil dari nilai Wanita yang sudah bekerja yakni sebesar 77,8. Nilai ini lebih besar jika dibandingkan dengan Pria yang belum bekerja sebesar 73,5 maupun Pria yang sudah bekerja sebesar 53,8. Selain itu, penelitian ini menunjukkan bahwa dalam situasi pandemi yang tidak menentu membuat responden sulit mendapatkan pekerjaan dan membuat mereka merasa keuangan tidak stabil (82%), merasa memiliki kehidupan yang tidak layak (79%) dan sulit mengambil keputusan (76%) dimana hal tersebut merupakan salah satu faktor dalam fase emerging adulthood yang jika tidak ditangani dengan  baik menyebabkan quarterlife crisis. Lebih jauh hasil penelitian menemukan dimensi putus asa dan cemas merupakan dimensi dengan nilai terkecil dibandingkan dimensi lainnya, sedangkan dimensi penilaian diri negatif memiliki nilai tertinggi dan mendominasi quarterlife crisis baik pada Wanita maupun Pria dengan status belum bekerja maupun sudah bekerja di Kota Mataram.

References

Arnett, J. J. (2015). The Oxford handbook of emerging adulthood. Oxford University Press.

Fischer, A. H., Jacobson, K. A., Rose, J., & Zeller, R. (2008). Hematoxylin and eosin staining of tissue and cell sections. Cold Spring Harbor Protocols, 2008(5), pdb-prot4986.

Herawati, I., & Hidayat, A. (2020). Quarterlife Crisis Pada Masa Dewasa Awal di Pekanbaru. Journal An-Nafs: Kajian Penelitian Psikologi, 5(2), 145–156.

Hochberg, Z. ev, & Konner, M. (2020). Emerging adulthood, a pre-adult life-history stage. Frontiers in Endocrinology, 10, 918.

Jackson, Y., & Warren, J. S. (2000). Appraisal, social support, and life events: Predicting outcome behavior in school‐age children. Child Development, 71(5), 1441–1457.

Lazarus, R. S., & Folkman, S. (1984). Stress, appraisal, and coping. Springer publishing company.

Moran, B. (2004). Available online at www. sciencedirect. com.

Muara, T., Prasetyo, T. B., & Rahmat, H. K. (2021). Psikologi Masyarakat Indonesia di Tengah Pandemi: Sebuah Studi Analisis Kondisi Psikologis Menghadapi COVID-19 Perspektif Comfort Zone Theory. Ristekdik: Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 6(1), 69–77.

Nurkholis, N. (2020). Dampak Pandemi Novel-Corona Virus Disiase (Covid-19) Terhadap Psikologi Dan Pendidikan Serta Kebijakan Pemerintah. Jurnal PGSD, 6(1), 39–49.

Papalia, D. E., & Sally, W. (2001). Olds. Human Development, 326.

Purwoko, B., & Sartinah, E. P. (2021). Studi pendekatan terapi psikologis untuk kesehatan mental masyarakat pada masa pandemic Covid-19. TERAPUTIK: Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 5(1), 141–151.

Roza, S. J., Verburg, B. O., Jaddoe, V. W. V, Hofman, A., Mackenbach, J. P., Steegers, E. A. P., Witteman, J. C. M., Verhulst, F. C., & Tiemeier, H. (2007). Effects of maternal smoking in pregnancy on prenatal brain development. The Generation R Study. European Journal of Neuroscience, 25(3), 611–617.

Statistik, B. P. (2020). Pencegahan perkawinan anak. Percepatan Yang Tidak Bisa Ditunda.

Tribun Lombok. (2021). Kasus Covid-19 di Mataram Meroket, Pemkot Antisipasi Lonjakan Pasien.

Yuniswara, E. O. (2021). Tinjauan sistematis: gambaran kesehatan mental perawat yang menangani pasien COVID-19. Journal An-Nafs: Kajian Penelitian Psikologi, 6(1), 93–109.

Zimmer-Gembeck, M. J., & Skinner, E. A. (2008). Adolescents coping with stress: development and diversity:" Approximately 25% of adolescents will experience at least one significant stressor, including the death of a loved one or witnessing a traumatic event.". The Prevention Researcher, 15(4), 3–8.

Downloads

Published

2022-08-29

Issue

Section

Articles